Evan Demam

1599 Kata

Seharian ini, Mas Ardan tidak Kembali ke kantornya sejak dia pulang ke rumah. Dia terus membujuk Evan untuk membuka kamarnya walaupun yang terjadi hanya sia-sia. Dia tidak akan membuka pintunya kalau yang meminta adalah aku atau ayahnya. Mungkin jika orang lain, dia mau, kecuali Bi Minah, dia pasti tahu kalau aku yang menyuruhnya membuka pintu. Satu orang yang aku pikir mungkin bisa membujuk Evan, neneknya. Namun, aku tidak mungkin meminta Ibu untuk datang karena itu sama saja membocorkan permasalahan yang terjadi dengan aku dan Mas Ardan. Pria itu sudah putus asa tadi. Sampai jam tiga sore, tetap Evan tidak mau membuka pintunya. Dia sudah memohon, sudah berteriak, sampai dia marah pun tetap Evan tidak membuka pintunya. Aku yang sangat khawatir kepada kondisi Evan. Apa yang terjadi pada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN