Rina dan adiknya pergi menggunakan angkutan umum. Angkot berhenti, penumpang baru, kembali naik. Rina melihat wajah yang tidak asing baginya, begitupun Alvian yang langsung merasakan debaran jantung karena bertemu dengan Rina di tempat yang tidak terduga. Mereka berdua sama-sama salah tingkah. Sepanjang perjalanan keduanya saling mencuri-curi pandang. Dimas dibuat gemas melihat keduanya, karena dia yang sangat mendukung hubungan Alvian dengan kakak kelasnya. Dimas memberi isyarat kepada Alvian agar ia menyapa duluan kakak kelasnya itu. Alvian masih ragu karena ia takut Rina tidak menyukainya. Alvian mengusap tengkuknya. "Apa kabar kak?" Tanya Alvian. "Aku baik, kamu sendiri?" Rina balik bertanya. "Baik juga kak. Gimana ujiannya?" Tanya Alvian. "Ya cukup baik." Jawab Rina namun terli