Di dalam kamar Alvian membawa Rina duduk di tepi ranjang. "Al sepertinya ibumu tidak menyukaiku." Ucap Rina kemudian menundukkan kepalanya. Alvian menggeleng. Dia menegakkan kembali wajah Rina yang tampak muram. "Sayang.. Mommy bukan tidak menyukaimu, tapi ia belum mengenal dirimu sepenuhnya. Seiring berjalannya waktu Mommy pasti akan memperlihatkan rasa sayangnya kepadamu." Alvian mencoba menenangkan istrinya. Rina berharap apa yang diucapkan Alvian memang benar. Ia mencoba tersenyum walupun sebenarnya da*danya masih merasakan sesuatu yang mengganjal. Alvian menyentuh ujung hidung Rina yang bangir dengan satu telunjuk tangannya. "Nah! kalau senyum kan cantiknya jadi kelihatan." Alvian merayu istrinya. Rina tampak tersipu malu. "Jangan sedih lagi ya!" Alvian membelai lembut rambut