Keesokan harinya. Seperti biasa yang Alvian lakukan, berjalan melewati jendela kelas Rina. Mencari-cari keberadaan kakak kelasnya, namun gadis itu tak kunjung ia temukan. Alvian berpikir mungkin saat ini, Rina masih perlu waktu untuk menenangkan diri. Ia tidak mengetahui bahwa Rina telah menerima hukuman skorsing. Kepala Sekolah mengkhususkan agar Alvian tidak sampai menerima hukuman. Hal ini tentu saja karena Kepala Sekolah adalah satu-satunya orang yang mengetahui identitas asli Alvian Hardi Wijaya. Tuan Hardi telah menjadi donatur tetap di sekolah swasta miliknya, sehingga ia tidak mungkin melepaskan orang berpengaruh seperti Keluarga Wijaya. Berita itu sudah lenyap seketika, bersamaan dengan perintah dari Kepala Sekolah yang akan memberikan sanksi pada anak-anak yang masih kedapat