“Tidak usah dibawa semua, toh sebulan lagi kamu juga balik lagi kesini!”
Satria yang mengawasi Rena memberesi barang-barangnya untuk dibawa ke ruang kerja barunya terus saja protes. Sedang sekretaris sementara yang akan menggantikan posisi Rena tampak berdiri canggung menonton keduanya berdebat.
“Bagaimana aku bisa kerja kalau peralatanku ditinggal disini, Sat?”
“Ruangan kerjamu yang baru hanya beda satu lantai, kamu bisa kesini mengambilnya kalau memang perlu.”
“Ribet, kamu pikir aku tidak punya kerjaan apa harus turun naik cuma buat ambil barang sepele begini!” sahut Rena semakin dibuat kesal oleh kelakuan Satria yang terus merecoki kesibukannya.
Kardus berisi barang-barang miliknya itu kemudian Rena letakkan di atas meja pojok ruangan. Muka Satria semakin keruh begitu Rena mengambi
