"Good morning, Honey." Vallery terkejut dengan kehadiran Brian saat ia membuka matanya. Ia semakin terkejut saat tubuhnya sama sekali tidak bisa digerakkan. "Brian lepaskan aku." Brian tersenyum seraya menggelengkan kepalanya. "Never." Vallery bergerak mendorong tubuh Brian agar pelukan mereka terlepas namun usahanya sia-sia mengingat kekuatan Brian berkali-kali lipat lebih besar daripada dirinya. "Brian aku harus mengurus Arthur." Vallery menyadari bahwa saat ini ia tengah membelakangi Arthur dan Brian yang ada di hadapannya. "Putra kita sudah di ambil oleh Rafael dan mungkin saat ini ia sedang bermain dengan pamannya." Vallery mengernyit. "Vinic?" Brian kembali menggelengkan kepalanya. "Bukan Vinic, tapi Dave " Vallery kembali mengernyit karena ia tidak tahu siapa Dave itu. "Dave?