30. Fitnah

802 Kata

"Kenapa diam? Apa kau kehabisan kata-kata?" Risa bertanya dengan ketus, Allisya terlalu pandai bersembunyi dibalik topengnya yang polos dan ingin di kasihani. "Gak omah, aku menunggu mas Aris pulang," jawab Allisya dengan menggeleng lemah. Seandainya ia bisa pulang lagi lebih baik menghindari omah Risa daripada selalu di salahkan. "Sapu halaman rumah, banyak daun-daun berserakan. Jangan tidur lagi, lagipula kau ini masih sehat bukan sakit parah." "Iya omah, aku akan membersihkan halaman rumah," Allisya beranjak dari tidurnya, sudah cukup ia mengistirahatkan dirinya. Terlalu larut dalam dunianya sendiri yang sedih karena kehilangan seorang anak, omah Risa akan menuntutnya menjadi seorang pembantu. Bukannya Allisya menolak, tapi halaman rumah selalu bersih. Pernah sekalipun Allisya meli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN