Rambut Kai basah dengan tubuhnya yang masih terselimuti oleh tetesan sisa air mandi. Handuk putih polos membungkus tubuh bagian bawahnya, jajaran ototnya terlihat kekar dan pantulan tubuhnya di cermin memperlihatkan tubuh indah seorang pria perkasa dengan begitu sempurna. Lalu, yang tak kalah mengalihkan fokus adalah sesuatu yang menyembul di balik handuk tersebut. “Kata siapa aku tidak tertarik dengan wanita?” “Terkadang aku juga kesulitan untuk membuatnya kembali tertidur!” Kai menghela napasnya, ia putus asa dengan rasa kesepian yang telah ia jalankan. Tetapi, Kai tidak punya pilihan lain. Ia harus bertahan dengan status jomblonya itu. Tak terhitung jumlah wanita yang mendekatinya, tapi yang jelas semua itu terasa tidak pernah tulus untuknya. Kai berani jamin, bila ia tidak tampa