“Aku yakin, dia sudah punya penggantimu!” “Tampaknya kamu juga tidak ada harapan seperti aku!” Sudah lebih dari satu jam Rima memandang sambil mengoceh dengan ponsel yang terabaikan tersebut. Hatinya merasa kasihan pada ponsel yang sudah seminggu masih saja tak kunjung dicari oleh pemiliknya. Rima tampak iba dengan ponsel yang sudah rusak dan tak kunjung bertemu dengan pemiliknya itu. Ia sedikit menyesal telah merusak ponsel tersebut. “Andai aku tidak menjatuhkanmu. Mungkin kamu tidak terlihat terlalu menyedihkan!” benak Rima dengan mata sendunya yang tak kunjung berpaling dari ponsel tersebut. Sungguh, Rima saat ini hanya ingin melampiaskan keresahan hatinya. Saat ia melihat ponsel yang tampak jauh lebih menyedihkan dibandingkan dirinya. Rima jadi sedikit memiliki semangat untuk b