6. Harapan terakhir

2052 Kata

Helaan nafas Marvin keluarkan, jantung lelaki itu tidak henti-hentinya berdetak. Ada perasaan cemas dan khawatir yang hinggap di hatinya. Suara ketukan pintu dibarengi dengan langkah kaki membuat Marvin segera melangkah untuk kembali duduk di kursi kebesarannya itu. Hingga sosok Alex terlihat memasuki ruangannya. "Vin!" "Papa. Papa ngapain disini?" Tanya Marvin yang berusaha untuk bersikap sebiasa Mungkin. "Memangnya kenapa? Apa Papa sekarang dilarang datang ke perusahaan Papa sendiri?" Alex duduk dengan santainya di sofa single di dalam ruangan Marvin. "Bukan begitu Pah. Marvin hanya heran saja, tidak biasanya Papa datang tanpa memberitahukan pada Marvin dulu. Apalagi Papa datang tanpa bersama Mama," Marvin bangkit dari kursi kebesarannya sambil melangkah ke arah Alex. Kedua pria b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN