Belva baru terbangun dan merasa masih pusing. Dia memegang selang oksigen yang terpasang padanya. Kemudian menutup matanya lagi, masih berpikir tentang bagaimana nasibnya. Jika polisi saja menjadi penculik, lalu pada siapa dia harus minta tolong suatu hari nanti? "Kamu lemah!" komentar seseorang yang membuat Belva kembali membuka matanya. Dilihatnya sosok Kaisar yang sedang melipat tangan di depan d**a, badannya bersandar pada meja dan ekspresi wajahnya yang terlihat enggan. Memalingkan wajahnya, Belva juga enggan. Dia masih kesal karena kemarin ditinggalkan begitu saja di perpustakaan. Dia dikelilingi oleh para laki-laki yang tega. "Ck, bangunlah. Sampai kapan kamu akan berbaring di sana!" Kaisar menegur Belva yang malah tidur miring membelakanginya. "Kenapa, apa pedulimu!" Belva