Arkan mendorong paksa tubuh Ibell memasuki kursi penumpang, sementara ia masuk ke kursi pengemudi. Sebelum menjalankan mobil, Arkan menatap kening Ibell sedikit lama. Ia kemudian menyentuh bagian yang tampak sedikit memar. Ibell mengaduh tanpa sadar, dan memegang tempat yang tadi disentuh oleh Arkan.
"Ini keningmu kenapa bisa memar begini? Perasaan, tadi malam bahkan sampai tadi pagi pun masih mulus-mulus saja." Arkan bertanya pada Ibell, sementara tangan kanannya meraba-raba kotak P3K di dashboard.
"Oh, ini mungkin tadi terbentur bagian hardware jok yang agak keras sewaktu saya menyelinap masuk ke mobil Pak Revan," jawab Ibell refleks. Setelah mengatakannya Ibell mendadak ingin menggigit lidahnya sendiri karena keceplosan. Alamat panjang ini urusannya.
"Apa? Menyelinap? Jelaskan!"
Ben
