Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Ada satu cara untuk mengakhiri semua ini. Aku akan menjamin keselamatanmu selama dua puluh empat jam," lanjutnya lagi. "Dengan cara apa?" tanyaku penasaran. "Menikahlah denganku!" "A-apaaa? Menikah?" Aku nyaris terlonjak mendengar penuturan Raka. "Santai aja! Nggak usah histeris gitu! Seperti dilamar artis saja," Raka kembali tergelak. "Huh, kepedean," cetusku seraya membuang muka dari tatapan wajah tampan itu. "Apa kamu tahu bahwa orang-orang yang ingin menghancurkanmu tidak sedikit? Mungkin saja mereka sebenarnya berada di sekitarmu selama ini." "Astahfirullahaladzim ... benarkah?" Lagi-lagi aku terkejut. "Apa sebenarnya tujuan mereka menghancurkanku?"tanyaku bingung. "Itu yang aku belum tahu sampai saat ini. Almarhum papaku belum sempat cerita. Kita harus tau siapa sa