Pramantyono Brooklyn

1081 Kata
Hari ini sama seperti hari-hari biasanya, aku bangun pagi untuk pergi ke sekolah dan saat aku pulang bunda akan menyambutku dengan makan siang lezat buatannya, tapi pemandangan sepulang sekolahku hari ini berbeda. aku melihat bunda yang mencoba menurunkan koper dari atas lemari. “bunda mau kemana?” aku bertanya , setelah melihat bundaku memasukkan beberapa barangnya ke koper. “bunda mau pergi sayang , kamu baik-baik dirumah sama ayah ya” “brooklyn ikut bunda boleh?” “gak boleh sayang , brooklyn sama ayah ya” ujarnya seraya tersenyum , lalu bunda memelukku dan menciumku , aku lihat bunda berkaca-kaca, tapi tidak menangis. “bunda pulang kapan?” “gak lama kok sayang” aku bertanya-tanya alasan bunda pergi meninggalkanku. apa aku nakal atau mungkin karena nilai ulanganku yang selalu jelek, apa bunda begitu marah karena sikapku yang terkadang buruk. Sesaat setelah bunda keluar dari pintu. Aku bertekad untuk berubah . aku akan jadi anak yang penurut, pintar dan berprestasi. Namun hingga beberapa tahun setelahnya , bunda tak kunjung pulang, aku merasa kemarahan bunda kepadaku terlalu besar dan aku harus menjadi lebih membanggakan agar aku bisa jadi anak kebanggaan bunda dan pada akhirnya aku berharap beliau akan memaafkanku. -- Hari ini ayah mengajakku ke pemakaman salah satu tetangga kami , rumahnya tidak terlalu jauh tapi aku tidak pernah berkunjung kesana. Aku melihat seorang gadis dengan rambut sebahu dan bando bermotif bunga , dia tampak sedih, aku yakin pasti dia adalah anak dari paman yang meninggal ini. aku berjalan ke arahnya. “semoga papamu tenang ya” aku berucap sambil menyalami gadis kecil itu. “makasi ya kak” dia terisak. Aku merasa kasihan padanya dia begitu kecil , sepertinya masih TK tapi dia sudah kehilangan ayahnya. Wajahnya penuh dengan air mata dan matanya sembab sekali. melihatnya , membuatku teringat saat bunda meninggalkanku. Saat iku aku berumur 8tahun. Berbeda dengan dia yang tidak akan pernah melihat ayahnya lagi, aku selalu yakin bahwa bunda pasti kembali. -- aku melihat gadis yang aku lihat di acara pemakaman beberapa hari lalu, gadis yang papanya meninggal. Ternyata dia satu sekolah denganku. Aku melambatkan sepedaku supaya sejajar dengan kecepatannya berjalan kaki. Badannya kecil tapi saat aku melirik bet di seragamnya dia anak kelas 2, beda 2 tingkat denganku. “hai , kamu sekarang kalau pulang jalan kaki ya?” aku menyapanya. “iya , soalnya mama kerja sekarang , jadi sudah gak bisa jemput” wajahnya berubah sendu. “pulang sama aku aja , kan rumah kita deketan” “kamu mau goncengin aku pake sepeda ini?” “iya , kamu mau gak ? Kalau mau ayo naik” “mau mau” Wajahnya berubah ceria , dia terlihat cantik saat tersenyum “aku brooklyn , kelas 4a” “aku shame , kelas 2b” Hari itu panas dan dia berjalan sendirian. aku kasihan padanya , jadi aku menawarinya tumpangan. Itulah saat awal mula kami mengobrol dan menjadi teman. Dan dia gadis pertama yang membuatku jatuh cinta, mungkin ini cinta monyet , tapi cinta apapun itu , dia selalu bisa membuatku tertawa tanpa aku tahu alasannya . -- Hari ini shame main kerumahku , kami akan merayakan keberhasilanku masuk SMP favorit di kota ini. Aku mengoreng nugget ayam untuknya , ayah selalu menyiapkan nugget untukku karna praktis dan rasanya enak, aku melihat shame dia ceria seperti biasa , tersenyum memandang bingkai-bingkai kecil yang tersusun rapi di atas meja. cara tertawanya selalu membuatku ingin tertawa kalau kata narasi di cerpen yang aku baca , shame tertawa renyah dan menular. Seperti itu kira-kira. “brooklyn fotomu jelek sekali, ini kamu ulangtahun keberapa ? ” “5 tahun , “ “pipimu merah kayak tomat, hahaha “ “pipimu besar seperti bakpao, hahaha” “wajahmu lucu seperti badut, hihi” “wajahmu juga lucu , seperti pacar boboho” “enak aja , aku cantik seperti ini” dia berkata sambil menunjuk foto bunda. Aku terdiam , kenapa harus seperti bunda ? Kalau dia secantik bunda , apa dia juga meninggalkanku seperti yang bunda lakukan ? “kok diem aja ?” “kalau kamu kayak bunda, kamu bakal ninggalin aku juga?” “kata kamu bundamu kerja” “tetep aja, kadang aku benci bunda , karena dia terlalu lama gak pulang” “yaudah yaudah , aku mirip mamaku aja , gak jadi mirip bundamu” lalu dia melengos Aku yakin dia gak bakal jadi kayak bunda dan aku gak pernah membayangkan dia kayak bunda. Bunda terlalu jahat untukku , kesan terakhir yang dia tinggalakan terlalu melekat. kenangan yang paling membekas adalah saat dia meninggalkanku. Bahkan aku sempat berfikir bahwa semua wanita yang sudah dewasa akan berubah menjadi wanita yang kejam. Namun mama shame membuatku percaya bahwa akan ada seorang wanita dewasa yang baik dan sampai saat ini aku masih takut saat shame dewasa , apakah mungkin dia juga menjadi sejahat bunda ? . Aku meletakkan piring penuh dengan nugget di atas meja , bersama dengan 2 box s**u coklat, kami berencana makan nugget dan minum s**u hingga mual, ini cara kami menikmati kebersamaan kami , kami selalu bersama sepanjang hari karna mama shame dan ayahku bekerja, kami jadi belajar untuk menjaga satu sama lain. “kenapa bundamu kerja di tempat yang jauh?” ucapnya sambil mengunyah nugget. “kayaknya aku terlalu nakal, jadi dia pergi” “tapi dia bakal balik kan ? Nggak kayak papaku kan?” “aku nggak tahu” aku berucap pelan , mungkin dia bisa mendengar nada sedih dari suaraku. Sekalipun bunda jahat aku tetap merindukannya, aku sudah jauh berubah , aku mandiri, pintar, mungkin aku belum menjadi juara umum di sekolah, tapi dikelas aku pastikan akulah juara 1 nya . Aku selalu berharap bunda tahu. Mataku mulai panas , sepertinya aku akan menangis , lalu lengan kecil tapi hangat menyentuhku, shame memelukku dari samping , kepalanya ditaruh di pundakku. Air mataku tetap menetes. “dia pasti akan pulang , kau sudah hebat” dia berusaha menghiburku. aku menoleh padanya , dia mendongak dan tersenyum “terima kasih shame”. “ayo kita makan lagi , kau tahu , aku belum mual” dia sedikit melompat ke kursinya lalu melahap nugget berbentuk huruf B dalam sekali gigit. Kemudian dia bersendawa keras , dan kami berdua tertawa. Dan setelah kami berdua benar-benar mual, kami memutuskan untuk menonton film disney kesukaannya. Kami hampir tidak pernah menonton film kesukaanku karna dia akan takut setengah mati saat melihat hantu. Dan saat aku melihat kesukaannya bisa dipastikan dalam 30menit aku akan tertidur.

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN