Xaquille duduk di kursi kulit mewah di ruang kantornya yang sudah lama tak dia duduki. Aroma kulit yang baru membuatnya merasa seperti seorang raja di atas takhta. Ia memandangi pemandangan kota yang terhampar luas di depan matanya, merasa seperti telah menguasai dunia. Dia telah berhasil mengambil alih perusahaan Alan, sebuah langkah besar dalam rencana untuk membuat Alan tak mudah meremehkan seseorang hanya karena kedudukan. Namun, di balik ini, hatinya tetap dipenuhi amarah. Emosi yang belum bisa dia kendalikan. Dia merasa kecewa dan terluka, dan semua itu karena Nixie. Rasa sakit dan pengkhianatan yang dia rasakan tetap saja membakar setiap kali dia memikirkan wanita itu. Nixie adalah istri Xaquille yang tak akan pernah dia ceraikan karena dia ingin menyiksa Nixie dengan status