Alan mencari tahu keberadaan Rima melalui nomor telepon. Hingga akhirnya ia menemukan istrinya itu ada di sini dan sedang tertawa nyaman bersama Galih, seolah tidak ada sesuatu yang sedang terjadi. Ia masih mematung di sini, seolah tak ada keberanian untuk mendekat, ia khawatir Rima akan semakin menjauh ketika ia memaksa untuk tak berjarak. "Alan tidak menghubungimu?" tanya Galih. Rima menggelengkan kepala pelan. "Dia tidak akan masalah ketika aku tidak ada, justru dia akan senang, sejak dulu sering kali terganggu dengan segala sikapku." "Langkah apa yang akan kamu ambil?" Rima menggelengkan kepala pelan. "Menurutmu apa berpisah lebih baik?" "Tidak tahu. Hidupmu, kamu sendiri yang tahu harus mengaturnya kemana." Rima menghela napas. Sementara Alan berbalik arah menuju mobilnya. Pera