Tengah malam, Athalia terbangun dari tidurnya. Kelopak matanya mengerjap perlahan, lantas terbuka sempurna. Namun Athalia merasa sedikit terkejut saat mendapati dirinya berada di dalam dekapan Mahesa. Lelaki tampan itu memeluknya sembari tertidur. Pantas saja Athalia merasa tidurnya sangat hangat dan nyaman. Dengan mata yang terpejam rapat, hidung yang bangir, serta bibir yang merah jambu, sosok Mahesa terlihat begitu sempurna. Athalia nyaris terbius dengan pesonanya. ‘Dia terlihat pulas sekali. Apakah malam ini dia sedang bermimpi indah. Bibirnya seperti sedang tersenyum walau senyumnya sangat tipis,’ bisik Athalia dalam hatinya. Karena tidak tahan dengan hidung bangir lelaki itu yang melambai-lambai menggodanya, maka Athalia dengan sengaja mengangkat jemari tangannya, mengusapkannya