Apa yang dibilang oleh Mahesa memang benar. Dulu saat Mahesa sering kencan dengannya, Vallery adalah seorang model yang masih perawan.
Tapi ketika Mahesa mulai bosan dengannya dan melepaskannya, Vallery yang sudah paham dengan bagaimana nikmatnya bercinta pun mencari pelarian dengan menggoda beberapa pengusaha kaya lainnya.
Vallery menghembuskan napasnya kesal. Hilang sudah harapannya untuk bisa berkencan dengan Mahesa. Daripada terus di sana, Vallery memilih mengambil tasnya yang berada di atas meja bar, lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Mahesa begitu saja.
Mahesa tidak merasa hampa sedikit pun setelah kepergian Vallery. Justru benaknya malah kembali mengingat sosok wanita yang beberapa minggu ini selalu memenuhi isi kepalanya.
“Athalia, apa yang sedang dilakukannya d
