"Kiran sialaan! Berani sekali dia mencampurkan obat perangsang ke dalam minumanku!" dengkus Mahesa sembari menyetirkan mobilnya. Dalam keadaan tubuh yang terasa panas dan gerah, Mahesa berusaha untuk tetap menjalankan mobilnya dengan waras. Tetapi karena tidak tahan, ia sampai membuka tiga kancing kemeja bagian atasnya sambil sesekali menggeram dan mengibaskan kerah. Miliknya yang bersembunyi di balik celana sudah makin memberontak dan mendesak ingin keluar. Keringat dingin telah bercucuran, makin membuat hawa tubuhnya tak karuan. Ah, Mahesa tak pernah merasakan efek obat yang segila ini. Rasanya saat ini tidak ada satu pun yang ia bayangkan selain bercinta. "Athalia ... " dan nama Athalia lah yang selalu ia ingat dalam benaknya ketika napsunya mulai memuncak. Bayang-bayang tub