Pagi hari, cahaya matahari masuk melalui celah-celah kamar. Seberkas cahayanya mengusik tidur seorang lelaki yang tengah telungkup di atas kasur. Tubuh lelaki yang berkulit sewarna madu itu perlahan menggeliat, meregangkan otot-ototnya yang kekar, terasa kaku dan lelah setelah puas dengan olahraga ranjang semalam. Gumaman khas bangun tidur terdengar dari bibirnya yang berwarna kemerahan. “Athalia! Apa sekarang sudah pagi? Kau mandilah dulu! Jangan lupa siapkan baju kerjaku! Hari ini aku ada meeting pagi, bukan?” masih dalam posisi yang sama, Mahesa setengah berteriak, menyeru Athalia yang semalam tidur di sampingnya. Kepala Mahesa miring mengarah ke balkon, rupanya ia masih nyaman dalam posisi telungkupnya, masih mengantuk membuat matanya terlalu berat untuk dibuka. Tak mendengar sah