Athalia menurut, kaki jenjangnya melangkah menghampiri Mahesa, lalu duduk di sebelahnya. Mahesa langsung merangkul pundak kiri Athalia sambil memainkan surai lembut wanita itu yang menguarkan aroma shampo. Athalia mendongkak, menatap Mahesa. Alisnya bertaut saat menebak seperti ada sesuatu yang serius yang hendak dikatakan oleh lelaki itu. “Ada apa?” tanya Athalia, tak bisa membendung rasa penasarannya. “Kau ingin mengatakan sesuatu?” Mahesa menarik kedua sudut bibirnya, lalu menjawil hidung mancung Athalia, gemas. “Kau ini tahu saja kalau ada hal yang ingin kubicarakan. Jangan-jangan kau bisa menebak isi kepalaku.” “Dari ekspresimu, jika kau sudah terlihat serius, pasti kau ingin mengatakan sesuatu. Dan aku ingin tahu apa itu?” Mahesa terdiam sesaat, sedang berpikir bagaimana ia