"Tuan berhentii.."pinta Elia. Ia berusaha melepaskan diri namun tak pernah berhasil. Dan kini sudah satu minggu ia tinggal di sini dengan rutinitas harian yang selalu sama yaitu bercinta. Dan permintaan untuk berhenti oleh Elia justru dibalas dengan gerakan makin semangat dari Revin. Dia menggeram dan memacu senjatanya secepat mungkin. "Nikmat Eliaa.."ucap Revin tertahan lalu menunduk untuk mengambil ciumannya. Elia yang berusaha menghindar justru memancing kebuasan dalam diri Revin. Dia segera menahan kepala Elia agar tidak bergerak hingga memudahkannya untuk mencium wanita itu. Sedang di bawah sana, gerakan pinggul Revin makin menggila. Membuat tubuh Elia kelonjatan tak menentu. Tubuh Elia gemetar. Kedua kakinya spontan melingkari pinggang tuan Revin. Dan kedua tangannya mengalung i