18"Kamu ngapain mau diajak tinggal di sini?" Tiba-tiba ada suara melengking di belakang Andi, Andi menoleh, ia menemukan wajah yang beberapa hari ini selalu mengamatinya diam-diam. "Eh Mbak Eris." "Aku bukan mbak-mbak, aku Eriska nggak usah basa-basi, ada maksud apa kamu di sini?" Andi mengerutkan kening. "Maksud? Maksud apa ya Mbak maksudnya?" "Alah nggak usah sok lugu kamu ngapain mau diajak ke sini?" Andi meletakkan sapu dan alat lainnya yang ia gunakan untuk membersikan rumput liar. Ia menatap gadis di depannya yang sebenarnya cantik tapi judesnya minta ampun, mungkin masih turunan Mak Lampir yang kesekian. "Mbak, saya ke sini murni diajak Pak Rafka, kalau Mbak curiga sama saya, saya malah ganti curiga, kenapa Mbak nyurigain saya? Apa ada sesuatu yang Mbak rahasiakan sampai ora