hari ini aku memulai karier ku. aku akan mulai bekerja dikantor papaku. aku bertekad untuk bisa memajukan bisnis papa yang telah beliau rintis puluhan tahun yang lalu itu.
aku ingat papa pernah bercerita, bagaimana dulu papa bersama dengan mama pula, mulai mengawali bisnis ini. papa dan mama benar benar dari mengawali semua dari nol. hingga akhirnya sekarang bisa menjadi sebesar ini. perusahaan yang papa rintis kini telah mempunyai banyak karyawan dan eksistensi nya pun bagus sehingga disegani oleh perusahaan lain.
seusai menyantap sarapan bersama, aku pun berangkat dengan mengendarai mobilku sendiri. papa ku sempat memintaku untuk ikut bersama mobilnya. kata papa agar aku tidak capek menyetir sendiri. papa disupiri oleh mang jajang, mang jajang adalah supir pribadi papa yang sudah sangat lama bekerja ikut keluargaku.
" dini bawa mobil sendiri saja pa, dini sudah lama gak nyetir sendiri, biar pulangnya nanti juga enak, papa kan ada meeting sore nanti" kataku.
" yasudah din, kamu hati hati ya. jangan ngebut bawa mobilnya " ucap papa.
" iya pa tenang, gimana mau ngebut sih pa jalanan juga pasti macet" kataku.
papaku hanya tertawa mendengar jawabanku.
" iya din, memang jakarta itu gak pernah gak macet tiap hari begitu terus ckckck " kata papa setelah tertawa tergelak.
papa masuk ke dalam mobil. lalu aku melambaikan tangan ku padanya, setelah mobil papa berlalu aku pun lantas segera memasuki mobilku sendiri.
dengan pelan ku kendarai mobil ku, aku mendengarkan musik sambil sesekali ikut bernyanyi pelan.
ciiiitttttttt.....
aku mengerem mendadak. aku kaget lantaran ada seseorang yang tiba tiba menyebrang jalan. jantung ku hampir saja copot. aku sangat kaget. spontan ku lirik spion belakang. sebab aku lihat ada seorang pengendara motor tengah melaju dengan kecepatan tinggi.
buuuukkkk
terlihat motor ninja hijau menabrak bamper mobilku, aku pun turun untuk mengecek keadaan mobilku sekaligus orang yang menabraknya tadi.
aku kesal, lantaran bamper mobilku lumayan penyok. sambil menaikkan lengan kemeja dan berkacak pinggang, aku pun mulai merepet. sebab, menurutku aku tak salah. aku memang berhenti mendadak, tapi tadi saat aku berhenti tidak ada kendaraan lain yang berjarak dekat di belakang ku. jeda aku berhenti dan insiden ini pun lumayan lama. gak terjadi secara beruntun.
" hey, apa kamu gk liat mobil berhenti " aku udah bersiap mengomel.
aku lihat pengendara motor ninja itu bangun, aku ingin membantu nya namun gengsi. kasian juga sebenarnya. dia jatuh di aspal jalanan dengan posisi miring. perawakan lelaki itu terlihat atletis. gagah dan macho. dia mengenakan kaos oblong dibalut dengan jaket kulit hitam dan celana jeans hitam pula.
wajahnya tertutup helm full face. aku sempat terpana. namun segera ku kuasai diriku, aku tak mau terlihat mengagumi lelaki itu.
" kamu ya, astaga bamper mobil kesayangku bisa jadi ringsek begini, pokoknya aku gak mau tau ya, kamu harus ganti rugi titik "aku mencak mencak sambil nyerocos kesal. gimana nggak kesal. bamper mobil ku penyok parah sekali. ini mobil kesayangan ku. anehnya, lelaki itu hanya diam saja. dia tak berargumen apapun. lantas ku lihat pria itu hendak membuka helm nya.
kuikuti gerakan tangan nya, samar kulihat wajahnya yang ternyata amat mempesona.
alamaaaaaakkk, kenapa aku jadi terpesona pada pandangan pertama begini. duh dini dini.
dia terlihat sangat macho. alisnya tebal, hidungnya mancung, rambutnya hitam legam dengan belahan samping. lelaki model begini adalah tipeku banget.
tanpa kusadari sedari tadi aku hanya melongo memperhatikan dia. hingga suara klakson dari pengendara lain akhirnya menyadarkan ku.
tin tin tin
aku terperanjat, aku berusaha menguasai diriku kembali.