05. terulang

317 Kata
andini menjalani hari harinya seperti biasa ia disibukkan dengan urusan pekerjaan ,walaupun papa nya belum menyerahkan seluruh pekerjaan kepada dini tapi sungguh bagi dini pekerjaan ini sudah sangat menyita waktu nya andini sudah moveon dari bayang bayang alvin ,dia sudah tidak ada waktu untuk memikirkan lelaki tersebut. hari hari andini disibukkan dengan map map yang menumpuk ,rapat dengan client,walaupun sekali sekali di weekend atau weekday dini masih ada kesempatan untuk hangout bersama teman nya .mungkin jika dihitung sebulan sekali atau dua kali paling banyak. .... siang itu andini sedang berada di sebuah restoran mewah ,ia baru saja selesai bertemu client yang memintanya menemui direstoran tersebut. selesai dengan pekerjaannya ,andini sejenak melepas penat dengan menyantap hidangan dari resto tersebut. secara kebetulan lagi andini melihat alvin yang sedang makan dengan perempuan... dan... oh noo....kenapa perempuan kali ini tampak berbeda dini memelototkan matanya ,tampak sekali sekali menggelengkan kepala dasar playboy tengil ,banyak sekali cewek yang nempel sama dia ,dan kenapa semua cewek yang aku lihat penampilanya hampir seragam ,baju mereka itu kurang bahan semua ,yang menampakkan belahan d**a dan paha yang terekspos ,oh tuhan beesyukur aku tidak mengenalnya ,batin dini. dini dengan cepat melahap hidangan yang ada di depannya,ia ingin sesegera mungkin pergi dari hadapan pasangan kencan yang kebetuln berada tepat dimeja depan dia. shittt ....kenapa gue harus melihat kemesraan mereka sih,mereka tampak saling memandang saling menyuap dan tampak sesekali berbicara berbisik dekat sekali dengan telinga masing masing,seperti hendak...berciuman ditempat umum saja ,oh mungkin ini sudah biasa diniii...lo aja yang norak kuper ,batinku. selesai makan aku hendak ke toilet sebelum kembali Kekantor,kukatakan pada mita sekertarisku untuk menungguku sebentar. ketika aku keluar dr toilet kulihat sialvin berdiri didepan dilorong yang mengarah ke toilet lelaki. aku menatap sekilas kemudian menunduk. sial...apa dia mengenaliku...batinku aku berjalan sambil menunduk pura pura mengecek tas yang kubawa ,berharap si alvin ini memang tak mengenaliku. tapi aku kecele.. suara khas baritonya menyapa indra pendengaranku.. " hai..." ....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN