Nadine terpaksa mengikuti perintah Reynor, malam ini dan mungkin malam-malam selanjutnya tempat tidurnya akan beralih ke ranjang milik Reynor. Nadine mulai merebahkan diri ke atas kasur. Menutupi tubuhnya dengan selimut dan memasang posisi memunggungi Reynor, berusaha memejamkan matanya. Beberapa detik berlalu, Nadine tiba-tiba membuka matanya kembali. Terasa masih ada sesuatu yang mengganjal di kepalanya. 'Jujur, kenapa tadi aku deg-degan ya, waktu di peluk sama Rey. Duhhhh, sampai sekarang juga masih ada sisa-sisa deg-degannya.' Batinnya, masih kelap-kelip tak kunjung terlelap. Reynor yang pura-pura memejamkan matanya di atas sofapun sebenarnya juga belum tertidur. Ia juga masih merasakan sisa-sisa sensasinya ketika mendekap Nadine selama beberapa menit yang lalu. 'Din, kenapa tib