Tatapan mata Aby beralih ke pintu saat ada seseorang yang menarik gagangnya. Dia melebarkan mata saat melihat Mirna melangkah masuk ke dalam ruangan dengan bunga dan sekeranjang buah di tangan. Wanita itu juga terlihat begitu sedih saat memandangi tubuh Vania yang tergeletak tak berdaya di atas tempat tidur khusus pasien. Mirna memeluk Aby dari belakang, seolah memberikan dukungan pada pria itu. "Mami sudah mendengar semuanya dari pak Edi. Mami ikut berduka cita atas meninggalnya calon bayi kalian. Kamu yang kuat ya, Sayang." Mirna mengusap puncak kepala Aby dengan lembut lalu mendaratkan sebuah kecupan singkat di sana. "Terima kasih banyak, Mami. Aku juga tidak menyangka kalau bayi kami akan pergi secepat ini. Padahal aku sudah berharap bisa menggendongnya saat dia lahir nanti." Aby t