Aby turun dari taksi. Lelaki itu menyerahkan uang sejumlah nominal yang tertera di argo. Setelah mobil berwarna biru dengan logo 'Taxi' di atasnya pergi meninggalkannya, Aby mengalihkan pandangannya tepat ke arah rumah tempat dia tinggal bersama Vania. Pintu rumah itu terbuka, tampak mbok Darmi sedang menyiram tanaman yang ada di depan rumah. Tidak jauh dari sana terlihat pak Edi tengah mencuci mobil yang biasa digunakan untuk mengantar jemput Aby. Dimana Vania? Pertanyaan itu langsung menyeruak di pikiran Aby. Biasanya, wanita itu berjemur di depan rumah dengan alasan untuk kesehatan dia dan bayi yang tengah dikandungnya. Langkah Aby semakin dekat. Mbok Darmi yang menyadari kedatangan Aby segera membungkuk hormat dengan diiringi senyumnya yang khas. "Selamat pagi, Tuan." sapanya r