Hari dimana Vania kembali ke rumah tiba. Sebelum turun dari mobil, Vania sempat menatap ke arah rumah yang sudah beberapa waktu dia tempati bersama Aby. Sebentar lagi dia akan meninggalkan rumah itu dan semua kenangan tentang mereka. Menyisakan kerinduan yang mungkin akan membuat mereka terhubung satu sama lain, meski jiwa mereka terpisah. “Tunggu apalagi? Ayo kita turun.” Aby mengingatkan Vania kalau mereka harus segera turun dengan menyentuh lengan wanita itu. Vania menoleh dan tersenyum tipis dan mengangguk pelan. Ya, dia masih memiliki janji pada Aby untuk berpura-pura semua baik-baik saja selama satu minggu. Mungkin itu tidak adil untuk Aby, tetapi bagi Vania keputusan yang dia ambil adalah keadilan yang pantas untuk dia dapatkan. Toh, nantinya dia akan kehilangan segalanya. Dia