Sampai di rumah, Dylan mengingat lagi semua saran yang Henry berikan padanya setelah ia menceritakan tentang Anna. Mungkin Henry benar tentang ketulusan Gianna, tapi tetap saja tidak mudah bagi Dylan untuk mengeluarkan Anna dari hatinya walau ada seseorang yang tulus mencintainya. Bukankah itu adalah hal yang normal? Siapa yang bisa meninggalkan momen manis yang telah tercipta selama bertahun-tahun? "Kenapa kau melamun?" suara lembut dan sentuhan hangat tangan Gianna pada wajah Dylan membuat pria itu meninggalkan lamunannya. "Aku terlalu asik memperhatikanmu. Kau terlihat cantik bahkan saat sedang menyirami kaktus. Bagaimana bisa istriku secantik itu?" Dylan cukup pintar untuk membuat Gianna tersenyum bahkan hanya karena ucapan sederhananya. "Hentikan! Aku tidak akan merona semudah itu