Begitu tiba di apartemen, Ethan langsung mendorongku ke salah satu dinding. Ia menghimpitku, menghilangkan jarak antara kami.
Aku terkejut setengah mati, "Eth-hmmp!"
Sepersekian detik, bibirku sudah dilumat kasar oleh Ethan. Aku yang masih shok dengan aksi mendadak itu hanya bisa membeku dan berharap bibirku tidak bengkak setelah ini. Ethan menjauhkan wajahnya. Matanya lebih gelap dari saat di kolam.
"Aku sudah menahannya sejak kau hanya memakai dalamanmu, B." Ethan meraup bibiku, lagi. Kali ini dengan lebih pelan dan tenang. Kupejamkan mataku, merasakan nikmatnya bibir Ethan di bibirku. "Dan sekarang, aku tidak bisa menahannya lagi saat tau kau tidak mengenakan bra di dalam kaosmu."
Ethan menggendongku di perutnya. Ia tetap menciumku sambil membawaku masuk ke kamar. Kupeluk lehernya e
