Happy reading **** "Jadi ini kost kamu?," Igar menatap bangunan berlantai empat, ia mengaitkan helm di kaca spion motor. Ia melirik Dina menyerahkan helm kepadanya. "Iya," "Rame?," "Lumayan," Dina merapikan rambut dengan jari-jari tangan, karena ia yakin rambutnya berantakan oleh terpaan angin sepanjang perjalanan tadi. "Kost campur ?," "Iya, kebanyakan sih karyawan yang kerja di sini. Aku kurang kenal sih sama mereka, karena aku juga baru pindah. Lingkungannya bersih, enak di sini, dari pada kostan aku yang lama," Dina menatap Igar yang kini sudah berdiri di hadapannya. "Di sini lebih tenang, dari pada kostan aku di Slipi dulu. Satu-satunya orang yang aku kenal di sini, Tita," "Siapa Tita?," tanya Igar, ia mengikuti langkah Dina menaiki tangga, ia masih memperhatikan bangunan ged