Revan dengan identitas aslinya bertemu dengan Arkana

1244 Kata
"Akhirnya!" Ucap Arkana saat melihat semua data tentang Alena beserta fotonya yang tertera di dalamnya. Melihat itu, Arkana tiba-tiba tersenyum dan dia mengingat dengan jelas foto itu diambil. Karena foto itu adalah foto Alena enam tahun yang lalu dan foto itu diambil untuk ditaruh di surat pernikahan mereka. "Ternyata dia menggunakan foto ini untuk melamar kerja di sini? Ckckck ... Lena kamu pasti belum melupakan aku kan?" Ucap Arkana sambil tersenyum bangga. Dia masih sangat percaya diri, jika Alena masih memiliki perasaan cinta terhadap dirinya dan itu membuat Arkana, menjadi besar kepala lagi. "Haistt! Di sini saja sudah sangat membuktikan jika kamu masih memiliki perasaan padaku dan aku yakin sekali, kalau kamu tidak bisa melupakan aku sama sekali. Ya! Tadi kamu pasti sedang berpura-pura menghindari aku. Ya ... Pasti dia sedang berpura-pura demi menarik perhatian aku supaya aku ... Bisa membalas perasaan kamu itu!" Ucap Arkana yang kemudian menaruh berkas itu diatas meja. "Huft! Sayangnya ... Baik dulu ataupun sekarang aku masih belum bisa membalas perasaan kamu Lena! Walaupun aku sempat menyesal dan sedih ketika kita harus bercerai saat itu. Tapi aku ...." Belum Arkana selesai bicara, dia tiba-tiba saja terkejut saat mendengar suara ketukan pintu yang membuat semua pikirannya buyar saat itu juga. Tok' tok' tok' Arkana pun langsung duduk tegak dan menatap ke arah pintu. "Masuk!" Jawabnya. Krekkkk .... Pintu pun terbuka. Rico pun kembali masuk dan dia membawa beberapa sekantong plastik berisi makanan. "Bos! Saya sudah kembali! Ini makan siang untuk anda," ucapnya sambil menaruh kantong itu diatas meja tepat didepan wajah Arkana saat ini. Arkana hanya menatapnya sebentar dan setelah itu, menatap ke arah Rico kembali. "Saya tidak lapar! Oh ya! Kapan rapat akan segera di mulai? Juga ... Saya sudah menemukan data tentang Alena dan benar saja, dia memang bekerja di sini. Tapi ... Kenapa dia mau bekerja sebagai petugas kebersihan? Bukankah dia ... Adalah wanita yang cukup angkuh dan tidak mau menyentuh hal-hal yang berbau serta kotor? Kenapa bisa dia ... Bekerja di bidang semacam ini dan juga ... Di lihat dari datanya, dia bekerja di perusahaan ini cukup lama sekali!" Ucap Arkana yang kemudian menuduhkan data itu kepada Rico. Rico pun mengambilnya, lalu membacanya. "Emmm ... Eh! Benar bos! Ini cukup lama sekali dan di lihat dari tanggalnya, nyonya sudah lima tahun bekerja di perusahaan ini sebagai petugas kebersihan. Tadi saya pikir saya sudah salah melihat pada seragam yang nyonya gunakan. Tapi ternyata ... Hehehe ... Itu adalah benar!" Ucap Rico yang langsung menyerahkan kembali berkas itu kepada Arkana, lalu ekspresi wajahnya langsung berubah menjadi iba. "Berarti setelah nyonya bercerai dengan anda. Nyonya harus menjalani kehidupan sesulit ini? Emmm ... Kasihan sekali nyonya!" Ucap Rico sambil mengelus dadanya. Membuat Arkana tertegun sejenak dan dia merasa bersalah pada Alena. "Saya juga tidak tahu jika dia telah menjalani kehidupan sesulit ini! Jika saya tahu, mungkin saya akan membantu dia mendapatkan pekerjaan yang layak dan jauh lebih baik dari ini. Walaupun saya tidak menyukai dia dan tidak menginginkan pernikahan itu terjadi. Tapi setidaknya, sebagai sesama manusia saya harus memiliki sedikit simpati terhadap dirinya dan walau bagaimanapun dia juga adalah mantan istri saya. Jadi saya harus ...." Arkana tidak bisa melanjutkan ucapannya, karena dia bingung sendiri. "Haistt! Sudahlah! Jangan bahas lagi tentang masa lalunya lagi! Setidaknya karena sudah bertemu dan mengetahui keadaannya saat ini, saya cukup merasa lega dan saya ... Akan memberikan sedikit bantuan padanya," ucap Arkana yang kemudian langsung bangun dari tempat duduknya. "Baiklah! Daripada kita terus membahas dia. Lebih baik, kita segera ke ruang rapat dan selesaikan semuanya dengan cepat! Lalu ... Nanti panggil semua karyawan dan suruh mereka berkumpul untuk memperkenalkan saya sebagai pemimpin baru mereka," ucap Arkana yang langsung bergegas pergi melewati Rico yang juga sudah siap mengikuti dirinya. "Baik bos! Semuanya sudah saya siapkan. Tinggal melaksanakannya saja," jawab Rico. "Bagus! Kalau begitu ... Ayo pergi sekarang juga!" Ajak Arkana yang langsung bergegas ke ruang rapat tempat semua petinggi perusahaan itu berada. Termasuk pemegang saham terbesar kedua dan dia satu-satunya orang yang tersisa di perusahaan itu yang tidak menjual sahamnya. Jadi perusahaan itu berada di bawah kendali dua orang yang berkuasa dan saat itu, pria sang pemegang saham kedua yang tidak lain adalah Revan pun sudah berganti pakaian dan dia juga berjalan menuju ke tempat yang sama dengan Arkana saat itu juga. Sampai, saat Revan sudah sampai di depan pintu masuk. Dia pun berpapasan secara tidak sengaja dengan Arkana saat itu juga. "Eh!" Revan terkejut saat tangannya secara bersamaan menyentuh gagang pintu bersama dengan Arkana. "Maaf! Saya mau masuk!" Ucap Arkana dengan suara tegas. Revan pun menatap wajah Arkana dan menjawab. "Saya juga mau masuk ke dalam! Jadi mohon untuk memberi jalan kepada saya!" Jawab Revan yang tak kalah tegasnya dengan Arkana. Arkana pun memutar bola matanya menatap wajah Revan dengan tatapan dingin. "Saya lebih dulu menyentuh pintu ini, jadi saya yang akan masuk lebih dulu, baru anda masuk setelah saya," ucapnya. Revan tersenyum kecil dan membalas tatapan itu dengan tatapan yang sama. "Oh ya! Tapi maaf, sayalah yang lebih dulu memegang pintu ini, jadi mohon agar anda mau mengalah kepada saya dan juga ...." Belum Revan selesai bicara, dia terkejut melihat sosok Rico yang muncul di belakang Arkana. Begitu pula dengan Rico yang sama terkejut melihat sosok Revan yang berbeda dari sebelumnya. Termasuk penampilannya. "Kamu! Kenapa kamu ada di sini? Lalu kenapa kamu memakai pakaian seperti ini?" Tanya Rico dengan tatapan terkejut dan dia juga melihat pakaian yang digunakan Revan tak kalah mewah dan mahalnya dengan bosnya Membuat, Rico menjadi semakin penasaran dengan sosok Revan yang ada di depannya. Sedangkan Revan, dia hanya mendengus dingin dan dia merasa kesal, karena identitas aslinya malah terbongkar. "Sedangkan anda sendiri sedang apa di sini? Saya ... Saya di sini tentu saja ingin masuk ke dalam untuk menghadiri rapat di dalam! Juga ... Tentang tadi yang kamu lihat, itu adalah nyata dan saya melakukan itu semua demi ... Kekasih saya yang sangat sederhana itu," jawab Revan yang langsung memberi alasan kepada Rico. Rico pun terkejut saat mendengarnya. "Apa! Jadi kamu berpura-pura menjadi petugas kebersihan demi mbak Alena dan menyembunyikan identitas asli kamu yang sebenarnya bukanlah orang sederhana ini? Ini ... Ini seharusnya kamu sama saja dengan menipu mbak Alena dan kamu ... Ahh! Kamu ...." Rico menatap ke arah Arkana dan berharap Arkana mau membantunya. Tapi Arkana malah diam dan menatap wajah Revan dengan serius. Membuat Rico tak bisa menjawab lagi ucapan Revan. "Ahh! Sudahlah! Saya tidak bisa mengalahkan kamu lagi! Terserah kamu saja! Saya hanya tidak suka jika kamu menyakiti nya dan ... Jika itu terjadi maka saya ... Maka saya ...." Rico belum selesai bicara. Arkana langsung menyelanya. "Rico! Apakah dia pria yang tadi kamu ceritakan?" Tanyanya. Rico menganggukkan kepalanya. "Benar bos! Dia pria yang dekat dengan mbak Alena dan dia juga ...." Revan menyela ucapan Rico. "Saya kekasih nya! Jadi saya harap agar kalian jangan pernah menganggu dia lagi!" Ucap Revan dengan tatapan mengancam. Membuat hati Arkana langsung bergetar hebat dan api amarahnya pun mulai terasa panas membakar hatinya yang menjadi kacau itu. "Saya ... Saya tidak akan peduli dengan hubungan kalian! Dan juga ... Ini urusan pekerjaan jadi jangan disatukan dengan hal pribadi semacam itu!" Ucap Arkana sambil menggerutu sendiri. Lalu, Arkana segera membuka pintu dengan ekspresi wajah dingin serta serius, dia menyembunyikan perasaannya saat ini dan Revan, dia pun ikut masuk ke dalam menyusul Arkana yang dia tidak tahu ada hubung apa antara dia dengan Alena. Yang jelas saat ini, setelah masuk. Semua hal pribadi disingkirkan dulu dan kembali mengurus masalah pekerjaan sampai selesai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN