"Mas sudah pulang? Mau saya siapkan makan atau minuman hangat, atau yang lain?" Nayaka tak menghiraukan Nastiti, ia berjalan menuju kamar mandi namun sebelumnya ia membuka baju lalu melangkah menuju bathtub, merebahkan badannya di sana, memejamkan mata mencoba membuang segala kekesalan dan keresahannya. Kini Nayaka merasa seolah-olah ia tak punya apa-apa lagi selain gerai makanan yang kondisinya juga masih ditopang oleh uluran finansial dari ibunya. Mata Nayaka terbuka saat merasakan pijatan lembut di bahunya. Ia melihat Nastiti yang memijat berulang bahu juga lengannya. "Mengapa kau menggunakan bathrobe?" Pertanyaan Nayaka membuat Nastiti tersipu. "Kau ingin bergabung? Masuklah." Suara pelan dan serak Nayaka seolah menghipnotis Nastiti yang segera membuka simpul bathrobe