Bab 19

1400 Kata

“Oma,” sapa Alinka dengan senyum lebar. Tangannya yang memegang sebuket bunga mawar berwarna merah muda yang tampak sangat indah. “Ini,” tambahnya menyerahkan bunga itu kepada Oma. Oma terkekeh melihat buket bunga itu. “Buat Oma?” Alinka menganggukkan kepala. “Iya,” katanya seraya duduk di kursi yang berada di samping Oma. “Alinka kan ingat kalau Oma suka sama bunga.” “Makasih, Alinka,” ucap Oma seraya mengendus bunga itu yang memiliki wangi semerbak. “Indah banget bunganya. Oma suka.” Oma menoleh ke arah Alinka dengan senyum bahagia yang membuat Alinka ikut bahagia. “Sama-sama, Oma. Nanti kapan-kapan Alinka beliin lagi bunga buat Oma.” “Omong-omong, tumben jam segini kamu udah di rumah? Kamu nggak ke kafe?” tanya Oma terdengar heran. “Alinka udah resign, Oma,” jawab Alinka dengan h

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN