Bab 17

1624 Kata

“Kenapa saya harus ikut?” tanya Nayaka seraya duduk di kursi yang berhadapan dengan Alinka. “Biar saya nggak sendirian,” jawab Alinka. “Saya tuh, sibuk, Alinka. Nggak ada waktu buat sekadar nemenin kamu ngopi,” ucap Nayaka seraya mengedarkan pandangan ke sekitar. Saat ini Alinka sedang mengajak Nayaka ke kafe tempat dirinya biasa bekerja. Karena tadi Alinka sudah membantu Nayaka berpura-pura jadi pacarnya di depan Naraya, sebagai imbalannya, Alinka meminta Nayaka menemaninya ke kafe ini untuk sekadar nongkrong. Begitulah cara kerja sama mereka. Saling membantu dan menguntungkan. “Nongkrong di sini sambil ngerjain skripsi ada dalam daftar keinginan saya, Sweety,” kata Alinka dengan senyum semanis mungkin. Nayaka menampakkan ekspresi geli, merasa tidak nyaman dengan perlakuan manis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN