"Apa?" Tanya Nadia, meminta Oca untuk mengulangi perkataannya karna takut dia salah dengar. "Gue pengen jadi temen lo juga!" Oca mengulang perkataannya dengan nada yang terdengar ogah-ogahan. Jika bukan karna Aurel dan Rey, dia sama sekali tidak akan mau berteman dengan Nadia. Jangankan berteman, mengobrol dengan Nadia saja pun sebenarnya dia merasa enggan. Nadia mengernyitkan keningnya, dapat terlihat jelas raut kebingungan di wajahnya saat ini. "Ada angin apa? Bukannya lo ngga ya sama gue? Kenapa mendadak pengen temenan?" tanyanya. "Ngga ada angin apa-apa. Gue cuma pengen ngenal lo lebih dalam." "Kenapa? Kenapa lo pengen ngenal gue lebih dalam? Lo suka sama gue? Iya? Kalo iya, sorry, gue sama sekali ngga ada niatan buat pacaran sama cewek apalagi ceweknya itu cewek jelek yang sok