Nadia menghela nafas seraya memijat-mijat kakinya karna merasa pegal. Hari ini cukup banyak pembeli dan ada beberapa karyawan yang tidak masuk karna memiliki urusan mendesak yang tidak dapat mereka tinggalkan. Sehingga, Nadia beserta orang-orang yang tersisa lah yang harus menangani seluruh pembeli dan pesanan mereka. "Nih, minum." Marko menyodorkan sebotol air mineral dingin kepada Nadia. "Ngga butuh!" tolaknya. "Ngga gue racun kok," mendengar penolakan Nadia tersebut, Marko secara paksa meraih tangan Nadia dan membuatnya menggenggam minuman tersebut kemudian bersandar di samping gadis itu. Mereka berdua sedang istirahat saat ini dan kedua berada di belakang toko. "Padahal dulu lo udah sedikit melunak ke gue, Mors. Tapi kenapa setelah kita kecelakaan lo jadi semakin jauh dari sebe