"Maaf bapak datang terlambat. Bapak tidak akan memberikan alasan apapun atas kesalahan bapak itu karna mau apapun alasannya, salah tetap salah dan bapak sudah menerima konsekuensi nya tadi dari kepala sekolah," terang pak Eri. "Dan untuk kalian, sekali lagi bapak minta maaf karna udah nyita waktu kalian dan bikin kalian nunggu lama," lanjut beliau. "Pak, waktu adalah uang. Jadi saya rasa maaf aja ngga cukup buat keterlambatan bapak. Kita udah satu jam lebih nunggu di dalam ruangan ini dan melewatkan kelas yang bener-bener berharga buat para pelajar kayak kami," sahut Nadia. Dia mencoba mengambil keuntungan dalam situasi ini. "Padahal kalian bertiga ini ngga pernah peduli sama jam pelajaran dan sering bolos. Bisa-bisanya kamu sekarang bilang jam pelajaran sangat berharga buat kalian?" b