104

1662 Kata

"Lo bener-bener kejam, Mors," ujar Marko lagi. "I know," lagi-lagi Nadia memberikan jawaban yang sama. "Gue mencintai lo selama bertahun-tahun, gue berjuang untuk itu, tapi lo malah berpaling ke lain hati." "Lo salah, Mark. Hati gue ngga berpaling ke siapapun karna gue ngga pernah jatuh cinta," sanggahnya. "Bahkan sampai akhir lo tetep ngga mau ngaku kalau lo pernah suka sama gue dan sekarang lo sukanya sama si Rey sialan itu," Marko tertawa kecil. "Berapa kali harus gue bilang untuk stop ngehalu dan ngarang cerita, Mark? Kalau lo emang sesuka itu sama hal tersebut, kenapa ngga jadi penulis n****+ aja sekalian?" sahut Nadia. "Bukan gue yang pengarang handal, Mors. Lo nya aja yang pembohong akut." "Udah yah, awas lo. Pegel badan gue melukin lo!" Nadia ingin mengakhiri pembicaraan te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN