40

1307 Kata

Keesokan harinya, Rey bangun bangkit dari atas kasur dengan mata panda yang dapat terlihat jelas di wajahnya. Sejak Nadia mengusir dirinya, mereka sudah tidak pernah lagi bertemu sampai saat ini. Dan sejak kemarin, Rey tidak dapat tertidur karna sibuk memikirkan perasaannya kepada Nadia. "Sial! Gara-gara satu senyuman yang bikin gue berdebar-debar, gue jadi ngga bisa tidur dengan tenang!" gerutunya dengan ekspresi wajah yang terlihat menakutkan. Ya, penyebab dari ini semua adalah senyuman Nadia yang kemarin secara tidak sengaja dia lihat. Sejak melihat senyuman itu, Rey jadi mempertanyakan perasaannya sendiri. Dan setelah Rey menemukan jawabannya, dia malah menyanggah hal tersebut. Begitu terus sampai subuh tadi. Sedetik pun otaknya tidak membiarkan dirinya beristirahat. "Lo pasti u

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN