Makan malam Arsen terasa hambar karena beberapa menit lalu dia berdebat sengit dengan Savira dan hal itu membuat suasana hatinya berubah. Savira juga langsung masuk kamar dan tidak menampakan dirinya lagi. Arsen tebak, gadis itu pasti merasa terluka karena tadi sempat Arsen bentak. Arsen menghembuskan napas panjang. Dia meneguk air putihnya sampai habis lalu dia beranjak menuju kamarnya. "Hiks..," Benar dugaan Arsen, Savira menangis. Dapat dia lihat istrinya itu bersembuyikan di balik selimut, namun isakannya terdengar samar. Sambil meruntuhkan egonya secara perlahan, Arsen berjalan mendekati Savira, dia naik ke atas ranjang dan menyibak selimut yang melindungi Savira dari pandangannya. "Mas?" Savira nampak terkejut, dia segera menghapus jejak air matanya dan menegakan badan. "Mas, ud
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari