Kean menatap datar pada kedua anaknya, dan juga satu orang arsitek yang berasal dari luar negeri. Dengan bodohnya Kean, sungguh mendatangkan seorang arsitek dari luar negeri hanya untuk membuatkan kandang anak singa itu. Dan Kean harus menarik ucapannya yang mengatakan hanya orang bodoh mau mendatangkan seorang arsitek untuk membuat kandang anak singa. Ayin yang duduk di sebelah Kean, dari tadi tertawa. Menertawakan suaminya yang tidak bisa berbuat apa-apa dan buang-buang waktu dan uang hanya untuk memanggil seorang arsitek, dan itu hanya untuk membuatkan kandang anak singa. Kean menatap sinis pada istrinya. “Bahagia sekali, habis menang lotre atau menang apa?” tanya Kean menyindir pada istrinya. Ayin berusaha menghentikan tawanya dan m