Kean meremas rambutnya, melihat berkas-berkas yang sangat penting yang sudah tergelatak tidak berdaya di atas lantai, dengan dua pelaku yang tersenyum tanpa rasa bersalah sama sekali. Kean ingin mencekik kedua anaknya ini, namun, dirinya tidak bisa. Bisa-bisa Kean yang dicekik oleh istrinya nanti. “Kalian ngapain di ruangan kerja Papa?” tanya Kean bernada datar. Gavin dan Gaven menggeleng, mereka memang sengaja ke ruangan kerja Papa mereka. Mereka kesal karena sampai sekarang mereka belum juga memiliki adik perempuan. Katanya kalau Papa mereka dekat dengan Mama mereka, akan ada adik. Ini tidak ada. “Papa pembohong!” teriak Gavin dan Gaven. Kean mengerutkan keningnya, mendengar ucapan kedua anaknya. Ia berbohong tentang apa