Prolog

175 Kata
Ayin, Kean, dan anak mereka sedang makan siang di salah satu restoran. Tadi Ayin, ke kantor Kean untuk mengajak lelaki itu makan bersama. Disinilah mereka, sedang menikmati nikmatnya makanan dan juga kelucuan dari anak kembar mereka. Gavin dan Gaven, dua bocah lelaki yang sudah berumur 5 tahun. Kean tersenyum melihat bagaimana kedua anaknya makan begitu lahap. Matanya yang semula menatap anaknya, kini jelalatan menatap wanita seksi yang lewat di sampingnya. Walau Ayin lebih seksi baginya dan mengairahkan, tapi, sebagai pria normal, baginya cuci mata boleh saja. "Cuit! Cewek seksi itu!" Kean menggoda perempuan yang lewat di sampingnya, padahal di depannya sudah ada sang istri tercinta. Ayin menatap garang pada suaminya. "KAMU TIDUR DI LUAR NANTI MALAM!" Kean menahan napasnya, mendengar ancaman dari Ayin. Ia memelas dan tidak kuat. Tidak kuat mendapat jatah. Kean menatap nanar pada selakangannya, alamat adik kecilnya akan puasa malam ini. "Sayang!" Kean memanggil Ayin, yang sudah pergi dengan membawa anak kembar mereka. "s**t! Gue 'kan cuman godain itu cewek! Bukan selingkuh! KAMPRET!!" dengan langkah seribu Kean mengejar istrinya. Istri tercintanya. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN