Acara lamaran pun berjalan dengan lancar dan kini saatnya seluruh keluarga berbincang ringan dan bercanda. Meskipun suasana sudah tidak setegang beberapa menit yang lalu, tetapi Gyzell masih saja merasakan jantungnya berdegup kencang karena sedari tadi Nick memperhatikannya tanpa berkedip. Gelak tawa tiba-tiba saja terdengar membuat Nick langsung mengalihkan pandangan matanya. Lelaki itu melirik kearah samping di mana sang papa berada dengan kening mengerut. “Kamu pasti tidak tahu kan?” tanya Demas, lalu diangguki oleh Nick. “Calon besan Papa ini ternyata dulunya teman bisnis Papa,” jelas Demas, wajahnya terlihat senang sekali. “Jadi, sebelum pertemuan besar ini, sebelumnya Papa dan Om Trustin sudah lebih dulu bertemu?” lelaki itu menatap ke dua lelaki paruh baya itu tidak percaya.
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari