Kondisi Gyzell semakin membaik setelah mendapatkan obat penenang. Ya, beberapa menit yang lalu wanita itu kembali melakukan kegilaan yang mampu membuat orang di sekitarnya merasakan senam jantung. Entah bagaimana Gyzell bisa melarikan diri dari ikatan itu dan ia bertekad ingin kembali terjun melalui balkon kamarnya. “Putraku di mana?” tanya wanita itu, kepada Nick yang masih setia menunggunya di dalam kamar. Nick menoleh, menatap Gyzell dengan tatapan yang sayu. Kesedihan kembali menghantam hatinya. Nick memalingkan wajahnya sejenak, lalu kembali menatap Gyzell. “Kita masih mencari keberadaan Al,” jawab Nick lirih. Lelaki itu beranjak dari duduknya menghampiri Gyzell yang sedang duduk di atas kasurnya. “Kalian bohong.” Gyzell berucap dengan mata yang menatap kosong lurus ke depan