Bab 44.

1676 Kata

“Tunggu ….” Aris menghentikan dua orang di depannya yang sudah akan melangkah pergi. pria tersebut menatap dua orang ibu dan anak itu dengan wajah bingung. “Apa masalahnya? Ini bagaimana?” tanya Aris sambil mengangkat buku nota di tangannya. Deretan pesanan Ratih sudah ia catat. Pesanan dengan jumlah yang sangat banyak. Jelas sekali rumah yang sedang mereka bangun bukan rumah tipe kecil. “Tidak jadi. Kami akan pesan di toko bangunan lain.” Aksa menjawab dengan tegas. Aris menatap bingung sekaligus kecewa pria yang tiba-tiba masuk, kemudian menggagalkan pesanan sang ibu. Membuatnya ingin sekali marah. Pria itu bergegas keluar dari balik meja. “Sebenarnya ada apa? Apa yang salah dengan material kami? Kalau harga yang menjadi pertimbangan, kita bisa bicarakan baik-baik. Ibu ini sudah lang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN