Bab 13. Kampungan

1324 Kata

“Auw …auw … panas.” Jannah mengeluarkan potongan daging yang baru saja ia masukkan ke dalam mulut. Sendok di tangan anak itu terjatuh hingga menimbulkan suara yang membuat pelanggan lain di tempat tersebut menoleh. Aris menatap geregetan sang putri yang ceroboh, sementara Resa buru-buru mengambil sendok yang sudah tergeletak di lantai, lalu beranjak. “Mau ke mana kamu?” tanya Aris dengan kening mengernyit. “Cuci sendok,” jawab santai Resa yang sudah mengangkat pant*t dari kursi. Aris seketika mendelik. “Duduk,” perintah Aris pada sang istri. Resa menatap suaminya bingung. “Duduk, Res. Kamu itu kampungan sekali. Sekarang kita tidak sedang berada di hajatan orang kampung. Sendok jatuh trus kamu mau ke dapur cuci sendok. Kita di restoran. Duduk.” Aris mengulang perintahnya di ujung kali

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN