Johana bangun pagi dengan pikiran yang kacau karena telepon mendadak semalam dari Candra. Suaranya terdengar rancu, dan kata-katanya seperti pusaran tak jelas tentang masa lalu mereka. Johana yang sebelumnya telah memilih untuk melupakan hubungan itu, merasa terganggu oleh gelombang kenangan yang tak terduga. Dalam perjalanan menuju tempat kerja, pikiran Johana terus menerus melayang ke masa lalu. Di satu sisi, dia mencoba memahami maksud sebenarnya dari panggilan Candra, sementara di sisi lain, kekhawatiran dan keraguan merayapi benaknya. Pemandangan di sekitarnya seperti kabur, karena fokusnya terpecah antara ingatan dan kehidupan nyata. Ia harus segera sampai di kantor dan menanyakan penjelasan akan sambungan telepon mereka semalam. Setibanya Johana di kantor dengan perasaan campur a